Teknologi persamaan kata (sinonim)” id=”teks_sinonim_0″ data-id=”0″> yakni sebutan inklusif positif buat perlengkapan modul, prosedur, serta alas hipotetis buat menunjang penelaahan serta pengajaran. Teknologi pembelajaran tidak terbatas pterdapat teknologi atas namun yakni seluruh sebuah yang menambah penelaahan di golongan dalam eksploitasi kombinasi, lihat paras, maupun penelaahan online.[7]
satu orang teknolog pembelajaran yakni seorang yang di aspek teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran berusaha buat menilik, menskemakan, memajukan, menjalankan, serta menyurvei prosedur serta perlengkapan buat menambah penelaahan.[8] selagi sebutan “teknolog pembelajaran” dibubuhkan lebih-lebih di Amerika sindikat, “teknolog penelaahan” yakni sinonim serta dibubuhkan di Inggris.[9] cocok perihalnya di Kanada.
Teknologi pembelajaran elektronik sistemrn yaitu buatan berarti dari rakyat kali ini.[10] Teknologi pembelajaran melingkupi e-learning, teknologi instruksional, information and communication technology (ICT) in education, edtech, learning technology, multimedia learning, technology-enhanced learning (TEL), pc instruksi berplatform pc (CBI), instruksi yang diatur pc, penataran pembibitan berplatform pc (CBT), instruksi berbantuan pc maupun instruksi berbantuan pc (CAI),[11] penataran pembibitan berplatform internet (IBT), penelaahan fleksibel, penataran pembibitan berplatform blog (WBT), pembelajaran online, kerja sama pembelajaran digital, penelaahan terdistribusi, komunikasi yang dimediasi pc, pemmelatih dirian cyber, serta instruksi multi-modal, pembelajaran virtual , kawasan melatih diri individu, networked learning, virtual learning environments (VLE) (yang pula diucap basis penelaahan), m-learning, penelaahan di mana-mana serta pembelajaran digital.
Masing-masing dari banyak sebutan ini mempunyai pendukungnya sendiri, yang membuktikan kemampuan fitur khas. tapi, banyak sebutan serta skema dalam teknologi pembelajaran pernah didefinisikan sebagai kelam; misalnya, kajian pustaka acuan Fiedler mendapatkan ketidaksepakatan yang komplit mengenai bagian kawasan melatih diri individu. melainkan itu, Moore mengamati terminologi ini selaku penekanan fitur khusus kayak pendekatan digitalisasi, bagian maupun prosedur pengiriman ketimbang sebagai utama berlainan dalam skema maupun prinsip.[12] Misalnya, m-learning menekankan pergerakan, yang membolehkan buat mengalihkan saat, posisi, aksesibilitas serta latar belakang penelaahan; tapi begitu, tujuan serta “prinsip” transendentalnya yakni teknologi pembelajaran. Dalam praktiknya, bersamaan dengan kesuksesan teknologi, pandangan terminologis yang “didefinisikan sebagai kecil” yang dahulunya dengan panggilan pernah lebur dengan aspek biasa teknologi pembelajaran.
mulanya, “penelaahan virtual” begitu juga didefinisikan sebagai kecil dalam pengertian semantik tersirat merambah kawasan dalam negeri maya, misalnya dalam memulihkan kendala banyak pikiran pascatrauma (PTSD).[13][14] Dalam praktiknya, “les pembelajaran virtual” mengarahkan pada les instruksional di mana seluruhnya, maupun paling tidak beberapa besar, di informasikan oleh Internet. “Virtual” dibubuhkan dalam teknik yang lebih lapang buat membeberkan les yang tidak diajarkan di golongan sebagai lihat paras namun dengan mode pengganti yang sebagai skematual sanggup dihubungkan “sebagai virtual” dengan pengajaran di golongan, yang berarti jika orang tidak wajib bertolak ke golongan jasmani buat melatih diri. Dengan begitu, pembelajaran virtual mengarahkan pada penelaahan jarak jauh di mana konten les di informasikan dengan bermacam prosedur kayak aplikasi manajemen kursuss, multimedia basis energi, serta pertemuan video.[15] pembelajaran virtual serta kans penelaahan , kayak gmes maupun pembelahan, menawarkan kans bagi anak didik buat menyatukan konten golongan dengan suasana faktual.
Konten pembelajaran, yang terkubur dalam pokok, ada di kurang lebih siswa, yang terlebih barangkali tidak mendeteksi prosedur penelaahan.[16] gabungan pemmelatih dirian adaptif, memanfaatkan antarmuka serta modul perseorangan, yang mengakomodasi pribadi, yang dengan begitu menerima instruksi yang berlainan sebagai individu, dengan akses di mana-mana ke basis energi digital serta kans belajar di bermacam tempat serta pada bermacam saat, pernah diucap belajar cemerlang.[17][18][19] penerimaan cerdas yakni bagian dari konsep kota pintar[20][21]